Minggu, 13 Mei 2012

"Tragedi Gunung Salak Tak Stop Produksi Sukhoi"



Serpihan Pesawat Sukhoi Superjet-100 (ANTARA/Duyeh-Eko Sulistio)


VIVAnews - Rusia tidak akan menghentikan produksi pesawat Sukhoi Superjet 100 meski parade percobaan "joy flight" berujung kecelakaan di lereng Gunung Salak, Bogor, Rabu 9 Mei 2012 lalu.

"Dengan kejadian pesawat jatuh ini, dari pihak Rusia kemarin sudah menyatakan tidak akan mempengaruhi produksi," ujar Marsekal Muda (Purn) Sunaryo, perwakilan PT Trimarga Rekatama, agen penjualan Sukhoi di Indonesia saat ditemui di RS Polri Soekanto, Jakarta Timur, Minggu 13 Mei 2012.
Menurut Sunaryo, pihak Rusia meyakinkan bahwa kecelakaan ini tidak akan ada efeknya pada penjualan pesawat SSJ-100 tersebut.

Selain itu, sesuai informasi yang diperoleh PT Trimarga Rekatama dari tim penyelidik di lokasi kejadian, salah satu faktor kecelakaan terdapat pada salah satu bagian mesin.

"Sesuai dengan informasi, sebetulnya pesawat itu memiliki dua Emergency Locator Transmitter (ELT), satu portable, dan satu lagi lainnya. Itu tidak mengeluarkan sinyal, itu baru dicari penyebabnya," katanya.

Terkait pemberian santunan terhadap keluarga korban, Sunaryo mengaku pihak Rusia tetap akan memberikan jumlah yang sesuai dengan kesepakatan dengan pihak pemerintah Indonesia.

"Bila cocok semua antara nama dengan hasil identifikasi akan diberikan jumlah uang santunan yang sesuai," tuturnya.

Pagi ini, sekitar pukul 7.40 WIB, dua jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 tiba di RS Polri Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazah tersebut dibawa dengan menggunakan dua ambulan dan langsung dimasukkan ke dalam kamar jenazah.

"Ada dua kantong jenazah," ujar salah satu petugas ambulan saat meninggalkan RS Polri Soekanto. (asp)

Tidak ada komentar: