Kamis, 30 Mei 2013

Kita

Aku dan kamu, kamu dan aku bisakah aku dan kamu menjadi kita?Kita yang selalu besama, bersama slama-lamanyaKamu dan aku, aku dan kamu bisakah kamu dan aku menjadi cinta?Cinta putih seputih awan, awan putih yang selalu menemani mentariTlah lama ku pendam rasa ini, rasa cinta dan semua rasa keindahan saat memikirkanmuAku selalu menunggu saat dimana aku dan kamu dipersatukanDipersatukan dalam ruang rindu saat ku menanti dirimuAku dan kamu, kamu dan aku jika ini akan menjadi kita, Semoga kita menjadi cinta J


Kamis, 06 Desember 2012

Kecelakaan Maut Menimpa Seorang Mahasiswa

 Mahasiswa Korban Tabrakan Motor vs Truk Meninggal Dunia

 
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Ternyata korban tabrakan antara truk dengan pengendara sepeda motor yang terjadi di Ahlan Wasahlan, sebelum timbangan, Km 32 Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir adalah mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri). Diketahui mahasiswa tersebut bernama Arya Bakti Ihsan. Peristiwa tersebut mengakibatkan korban luka parah dan dilarikan ke puskesmas setempat, Senin (2/12/2012) malam sekitar pukul 20.00. Namun ternyata mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan Unsri semester tiga yang berasal dari Jambi tersebut meninggal dunia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Sripoku.com, korban mengendarai motor Honda Vario. Ia diduga tertabrak truk yang sebelumnya menyenggol mobil Innova B 2610 WB. Akibatnya motor yang dikendarai korban nyungsep di bawah truk.

Menurut sopir Innova, Robi, mobilnya hendak menyalip truk dari kiri. Disaat itu, kondisi jalan lenggang. Mobil yang dikendarai, memberikan kode untuk menyalip truk. Namun, ketika Innova hampir berhasil menyalip, truk menyenggol mobil tersebut hingga berbalik arah. Sementara truk langsung banting setir ke kanan dan diduga menabrak korban.

"Ini kan jalan satu arah. Waktu truk itu menabrak motor, kami tidak liat. Tahu-tahu motor sudah dibawah truk," kata robi.

Dari pantauan, ratusan mahasiswa berdatangan memadati Puskesmas Simpang Timbangan. Banyak diantara mereka menangis dan bersedih.

Penulis : Andi Agus Triyono
Editor : Soegeng Haryadi

Sistem Administrasi Negara Indonesia


Analisis Kendala dan Prospek Demokratisasi Desa
            Di Indonesia, sesuai dengan passafah pancasila, demokrasi ditempatkan sebagai alat sekaligus tujuan hidup bernegara. “demokrasi” merupakan alat untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang demokratis. Prisip dasar suatu kehidupan yang demokratis ialah tiap warga Negara ikut aktif dalam proses politk. Dengan kata lain, anggta masyarakat ikut serta dalam menyusun agenda politik yang dijadikan landasan bagi pengambilan keputusan pemerintah. Demokrasi baru bisa berjalan kalu pencapain tujuan-tujuan dalam masyarakat diselenggarakan oleh wakil-wail mereka yang dibentuk berdasarkan pemilihan umum. Prinsip dasar musyawarah mengandung demensi proses, sedangkan prinsip mupakat mengandung demensi tujuan. Dalam praktik peleksanaan demokrasi di Indonesia lebih menitik beratkan pada pencapaian tujuan ketimbang pada proses pencapainannya. Dari sisi status demokrasi “proyek” demokratisasi desa jelas baru masuk pada tahap demokrasi formal. Untuk mencapai status demokrasi substansial maka urgen dilakukan pemberdayaan masyarakat desa, agar kapasitas atau kemempuan rakyat desa cukup memadai untuk merumuskan dan memaksakan kehendak mereka kedalam system politik.
            Dalam perspektif relasi Negara dengan rakyat, kebijakn penataan desa daposat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, kebijakan penataan desa merupakan proses memasukan Negara kedalam desa. Ini adalah proses memperluas kekuasaan dan hegemoni Negara sehingga merasuk kedalam kehidupan kehidupan masyarakat desa. Akibatnya ketergantungan terhadap Negara meningkat. Kedua, kebijakan penataan desa merupakan proses memesukan desa kedalam Negara. Langkah ini dilakukan dengan cara pengenalan lembaga-lembaga baru dalam kehidupan desa dan penyebarn gagasan dalam moderenitas.
            Dalam proses pertama Negara berperan sebagai actor utama dalam moderensasi desa, Negara melakukan penetrasi dan iterfensi kedalam kehidupan masyarakat desa. Implikasinya Negara memonopoli aturan main atau prosedur kerja dari program yang dijalankan didesa, serta pengesahan atas lembaga lembaga yang didirikannya,yang tentu akan mempengaruhi corak kehidupan sehari hari warga desa.
Sebaliknya, dalam proses kedua  (“desa dalam negar”), desa menjadi bagian dari Negara tanpa kehilangan karakter aslinya. Proses ini membuka peluang ini membuka peluang bagi rakyat desa untuk terlibat dalam aktifitas pmbangunan nasional, memperoleh akses ke berbagai untuk terlibat dalam aktifitas pembangunan nasional, memperoleh akses ke berbagai sumberdaya yang memiliki Negara (material maupun politik).
            Penetrasi Negara ke dalam kehidupan rakyat desa dapat berjalan efektif selama orde baru karena dua alasan. Pertama, adanya dukungan jaringan administrasi territorial militer yang berjalan sejajar dengan jaringan administrasi territorial sipil. Di tingkat desa kehadiran Negara dipresentasikan oleh lembaga pemerintah desa dan institusi keamanan Negara, yang terdiri dari aparat kepolisian (bimmas = bimbingan masyarakat desa) dan militer  (babinsa = bimbingan Pembina desa). Kedua, adanya system perwakilan kepentingan, yang menghubungkan Negara dengan rakyat desa melalui jaringan organisasi organisasi fungsional non-ideologis (model “korporatisme Negara”). Penerapan model “korporatisme Negara” oleh pemerintah orde baru telah menghilangkan kemajemukan dalam kehidupan social dan politik pedesaan, selain itu memunculkan pengorganisasian kepentingan masyarakat dalam wadah –wadah yang serba tunggal. Petani misalnya diwadahi dalam HKTI, nelayan dalam HNSI, kaum ibu dalam PKK, pemuda dalam Karang Taruna, kegiatan koperasi dalam KUD dan seterusnya. Pemerintah berusaha sungguh – sungguh agar ormas – ormas inilah yang menjadi satu satunya jembatan antara Negara dengan rakyat karena cara ini diyakini dapat menimalkan konflik social dan memaksimalkan produktifitas ekonomi.
            Dari perspektif transformasi structural, masyarakat desa dengan gradasi yang berbeda beda tengah beranjak dari situs masyarakat yang bersifat komunal tertutup (komunal tersegmentasi) menuju masyarakat dengan cirri ikatan asosiasional yang menonjol dan terbuka. Berdasarkan derajat komunalitas – asosiasionanya (sifat ikatan social) dan derajat keisolasian / segmentasi – integrasinya (bentuk ikatan social), maka masyarakat desa di Indonesia dapat dipetakan menjadi empat tipe (kartodirdjo, 1987b).
-          Tipe 1 (lembaga iradisional) ialah seperti yang terdapat dalam desa asli – tertutup. Lembaga lemabaga desa bersifat komunal dan berbentuk “tertutup” (segmented). Dalam komunitas yang relatif masih tertutup, terisolasi, dan belum banyak mengalami perubahan perubahan modernisasi, solidaritas komunal masih efektif.
-          Tipe 2 (lembaga semi modern) lembaga – lembaga pedesaan bersifat asosiasional, tetapi sebagai unit organisasi masih berbentuk segmented. Hingga kini tidak ada usaha mengintegrasikan PKK desa X dengan PKK desa desa sekitarnya.
-          Tipe 3 (semi tradisional) terjadi dalam masa feudal. Desa yang bersifat komunal, secara vertical diintegrasikan dalam kerajaan, antara lain demi kepentingan pengumpulan pajak dan pengerahan tenaga.
-          Tipe 4 (lembaga modern) dan lembaga lembaga desa diintegrasikan dengan lembaga lembaga sejenis baik secara horizontal maupun vertical, dampaknya akan kuat sekali kea rah proses demokratisasi. Desa menjadi terbuka, berarti ada jalur jalur komunikasi ekonomis, social, politik dan cultural, maka dampaknya di berbagai bidang akan sangat besar.

Setiap tipe masyarakat desa menuntut perlakuan yang berbeda, agar demokratisasi desa dapat berjalan.
Kendala dan prospek demokratisasi desa
Dari analisis diatas dapat dipetakan beberapa kendala dalam mendorong laju demokratisasi desa. Selanjutnya akan coba dilihat bagaimana prospeknya.
Status demokrasi desa
“proyek” demokratisasi desa masih berada dalam status “demokrasi formal/ procedural”. Ini artinya posisi gerak demokratisasi desa masih berada pada tahap awal. Ada dua hambatan yang segera muncul pada titik ini. Pertama, kenyataan landasan formal (UU No. 22/1999) demokrasi desa baru diberlakukan secara efektif selama 2 tahun ini. Kedua, terputusnya proses pendidikan politik rakyat desa dalam rentang waktu yang cukup lama (usia satu generasi, 1966-1998) menjadikan kondisi kognitif dan emosi rakyat desa nyaris tak berdaya dalam urusan partisipasi politik. Oleh karena itu, perlu upaya keras dan sungguh sungguh untuk meningkatkan keberdayaan politik rakyat desa.

Minggu, 13 Mei 2012

"Tragedi Gunung Salak Tak Stop Produksi Sukhoi"



Serpihan Pesawat Sukhoi Superjet-100 (ANTARA/Duyeh-Eko Sulistio)


VIVAnews - Rusia tidak akan menghentikan produksi pesawat Sukhoi Superjet 100 meski parade percobaan "joy flight" berujung kecelakaan di lereng Gunung Salak, Bogor, Rabu 9 Mei 2012 lalu.

"Dengan kejadian pesawat jatuh ini, dari pihak Rusia kemarin sudah menyatakan tidak akan mempengaruhi produksi," ujar Marsekal Muda (Purn) Sunaryo, perwakilan PT Trimarga Rekatama, agen penjualan Sukhoi di Indonesia saat ditemui di RS Polri Soekanto, Jakarta Timur, Minggu 13 Mei 2012.
Menurut Sunaryo, pihak Rusia meyakinkan bahwa kecelakaan ini tidak akan ada efeknya pada penjualan pesawat SSJ-100 tersebut.

Selain itu, sesuai informasi yang diperoleh PT Trimarga Rekatama dari tim penyelidik di lokasi kejadian, salah satu faktor kecelakaan terdapat pada salah satu bagian mesin.

"Sesuai dengan informasi, sebetulnya pesawat itu memiliki dua Emergency Locator Transmitter (ELT), satu portable, dan satu lagi lainnya. Itu tidak mengeluarkan sinyal, itu baru dicari penyebabnya," katanya.

Terkait pemberian santunan terhadap keluarga korban, Sunaryo mengaku pihak Rusia tetap akan memberikan jumlah yang sesuai dengan kesepakatan dengan pihak pemerintah Indonesia.

"Bila cocok semua antara nama dengan hasil identifikasi akan diberikan jumlah uang santunan yang sesuai," tuturnya.

Pagi ini, sekitar pukul 7.40 WIB, dua jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 tiba di RS Polri Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazah tersebut dibawa dengan menggunakan dua ambulan dan langsung dimasukkan ke dalam kamar jenazah.

"Ada dua kantong jenazah," ujar salah satu petugas ambulan saat meninggalkan RS Polri Soekanto. (asp)

Sabtu, 12 Mei 2012

Alex Noerdin Minta Panwaslu Awasi Ketat Kampanye Foke


 

detikNews, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Alex Noerdin berharap Panitia Pengawas Pemilu bekerja optimal mengawasi kampanye semua pasangan calon. Namun Alex meminta pengawasan ekstra ketat dilakukan terhadap pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.

Imbauan ini bukan tanpa alasan. Sebagai calon incumbent, Foke memiliki jaringan birokrasi yang dapat digunakan secara tidak langsung untuk mendukung pencalonannya.

"Sudah pasti kalau itu, harus diawasi ketat. Ini tugas Panwaslu," kata Alex di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (12/5/2012) malam.

Selain Panwaslu, warga Jakarta diminta aktif melakukan pengawasan terhadap kampanye enam pasangan calon. "Tugas kita semua. Tim sukses kita juga ada yang mengawasi," ujar Alex.

Alex dan Nono yang diusung Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Damai Sejahtera mendapat nomor urut enam. Meski berada di posisi buncit, Alex yakin akan memenangi Pilkada DKI.

"Angka 6 kalau dalam psikologi artinya lancar. Bagi kami nomor berapa saja itu enggak masalah. Tapi nomor 6 ini luar biasa, kita optimis," pungkasnya.

(fdn/mpr)